Kamis, 18 April 2013

Cubozoa Makalah


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
      Cantik memang belum tentu menarik, tetapi menarik lebih dari kata cantik. Memang kecantikan adalah sesuatu anugerah yang bisa kita nikmati, namun berhati-hatilah dengan kecantikan karena kacantikan kadangkala menipu. Istilah itu tepat sekali digunakan untuk Ubur-ubur. Ubur-ubur merupakan hewan yang cantik dan menarik, tetapi kecantikan dan daya tariknya itu merupakan senjatanya. Banyak rahasia yang tersembunyi di balik rupa ubur-ubur yang cantik rupawan dan begitu banyak rahasia yang sangat menarik dalam hidupnya.
Coleantarata terbagi menjadi empat kelas, yaitu:
1.      Hydrozoa: Hydra, Obelia
2.      Scyphozoa: Ubur-ubur
3.      Anthozoa: Anemon laut, koral
4.      Cubozoa
      Cubozoa  dirincikan dari medusanya yang berbentuk kotak (kuboid) sehingga dikenal sebagai box jellyfish. Cubozoa lebih maju sehingga dipisahkan dari Scyphozoa (Ubur-ubur mangkuk). Tentakel terdapat pada empat sudut yang keluar dari struktur mirip pendulum. Semua Cubozoa hidup dilaut dan merupakan perenang yang hebat. Ikan adalah makanan bagi cubozoa. Box jellyfish seperti spesies-spesies Chironex fleckeri (marine stringer) dan Carukia barnest (irukanjingt sangat beracun dan sengatannya dapat berakibat fatal terhadap manusia, chironex racunnya lebih potensial di bandingkan kobra. Namun tidak semua spesies box jellyfish berbahaya bagi manusia.
Cubozoa  hanya mempunyai 1 bangsa, 2 suku, 8 marga, dengan kurung lebih 30 jenis . cubozoa dapat ditemukan di hamper semua perairan tropis di seluruh dunia tetapi di Indonesia belum ada dokumentasi lengkap tentang kasus sengatan cubozoa pada manusia, apalagi penelitian kasus mengenai hewan ini.
1.2. Rumusan masalah
1.      Apa itu cubozoa?
2.      Dimanakah cubozoa tinggal?
3.      Bagaimana penglihatan cubozoa (Ubur-ubur kotak)?
4.      Bagaimana cubozoa menyerang mangsa?
5.      Bagaimana evolusi dari ubur-ubur kotak ?
1.3. Tujuan
Berdasarkan penuturan rumusan masalah tersebut, maka penulis mempunyai tujuan dalam tujuan penyusunan makalah ini yang diantaranya meliputi:
1.      Untuk mengetahui kelas dari filum Coleantarata
2.      Untuk mengetahui bagaimana siklus hidupnya cubozoa
3.      Untuk mengetahui bagaimana cubozoa memangsa lawan
4.      Untuk mengetahui Evolusi dari cubozoa
5.      Untuk mengetahui Bagaimana penglihatan cubozoa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Pengertian Coelentarata
Coelentarata sering disebut hewan berrongga . pemberian hewan berongga sebetulnya tidak tepat Karena Coelentarata  adalah hewan yang  mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya (acoelomata), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang disebut colenteron (rongg gastrovaskuler, rongga tempat terjadinya pencernaan dan peredaran sari-sari makanan ).
Secara taksonomi, Coelenterata mempunyai empat kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, Cubozoa, dan Anthozoa. Kelas Hydrozoa hidup sebagai Polyp soliter atau hidup berkoloni dengan ukuran kecil yang tidak menyolok. Sedangkan Hydrozoa yang daur hidupnya polyp, medusa, atau keduanya umumnya memiliki velum. Kelas Scyphozoa dalam daur hidupnya berbentuk polyp kecil, dan medusa berdiameter 2-40 cm atau lebih. Kelas Cubozoa hidup dengan Medusa yang berbentuk persegi dengan 4 sisi datar dan memiliki velum. Sedangkan kelas Anthozoa selalu hidup dalam bentuk polyp, soliter, atau koloni.
Coelentera hidup secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil lainnya yang berada di air. Coelenterata melumpuhkan mangsanya dengan menggunakan tentakelnya yang memiliki sel knidosit. Setelah mangsanya lumpuh, tentakel menggulung dan membawa mangsa ke mulut.
 





                                                                                                     
                Gambar Coelenterata Polyp dan Coelenterata Medusa



2.2. Kelas Cubozoa 
Cubozoa  dirincikan dari medusanya yang berbentuk kotak (kuboid) sehingga dikenal sebagai box jellyfish. Cubozoa lebih maju sehingga dipisahkan dari Scyphozoa (Ubur-ubur mangkuk). Tentakel terdapat pada empat sudut yang keluar dari struktur mirip pendulum. Semua Cubozoa hidup dilaut dan merupakan perenang yang hebat. Ikan adalah makanan bagi cubozoa. Box jellyfish seperti spesies-spesies Chironex fleckeri (marine stringer) dan Carukia barnest (irukanjingt sangat beracun dan sengatannya dapat berakibat fatal terhadap manusia, chironex racunnya lebih potensial di bandingkan kobra. Namun tidak semua spesies box jellyfish berbahaya bagi manusia.
Cubozoa  hanya mempunyai 1 bangsa, 2 suku, 8 marga, dengan kurung lebih 30 jenis . cubozoa dapat ditemukan di hamper semua perairan tropis di seluruh dunia tetapi di Indonesia belum ada dokumentasi lengkap tentang kasus sengatan cubozoa pada manusia, apalagi penelitian kasus mengenai hewan ini.
Ubur-ubur kotak (kelas Cubozoa) adalah invertebrata cnidaria dibedakan oleh medusa berbentuk kubus. Ubur-ubur kotak terkenal karena racun yang sangat kuat dihasilkan oleh beberapa spesies: Chironex fleckeri, Carukia barnesi dan Malo kingi adalah salah satu makhluk yang paling berbisa di dunia. Sengatan dari ini dan beberapa spesies lain di kelas sangat menyakitkan dan kadang-kadang fatal bagi manusia.

Klasifikasi Ilmiah :
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Cnidaria
Kelas :Cubozoa (Cubozoa) ubur-ubur kotak
Ordo :
Chirodropida
Spesies: Chironex sp.

"Ubur-ubur kotak" atau "tawon laut" juga merupakan nama umum untuk Chironex fleckeri yang terkenal berbahaya. Istilah ambigu tapi umum digunakan "tawon laut" dan "penyengat laut" kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada spesies yang lebih berbisa dari ubur-ubur kotak.
Ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora). Ubur-ubur dengan nama Inggris merupakan ubur-ubur terkecil yang berukuran sekitar 0,7-1 cm. Meski kecil, di habitatnya di laut lepas, ubur-ubur kotak menjadi salah satu ubur-ubur yang sangat mematikan dengan bisa sengatnya.
Ubur-ubur Kotak (kelas Cubozoa) adalah invertebrata cnidarian mereka berbeda dengan bentuk ubur-ubur kebanyakan, mereka berbentuk kubus. Ubur-ubur Kotak dikenal karena racun yang sangat kuat yang dihasilkan oleh beberapa spesies yaitu Chironex fleckeri,Carukia barnesi  dan Malo kingi adalah salah satu makhluk yang paling berbisa di dunia
2.3. Anatomi cubozoa
        Ubur-ubur Kotak yang paling tampak berbeda dari ubur-ubur Scyphozoan dalam bahwa mereka berbentuk payung, bukan berkubah atau berbentuk mahkota. Bagian bawah payung termasuk flap, atau velarium, berkonsentrasi dan meningkatkan aliran air dikeluarkan dari payung. Akibatnya, ubur-ubur kotak bisa bergerak lebih cepat dari ubur-ubur lainnya. Bahkan, kecepatan hingga enam meter per menit telah dicatat.  Sistem saraf ubur-ubur kotak juga lebih berkembang dibandingkan dengan ubur-ubur lainnya. Khususnya, mereka memiliki cincin saraf di sekitar dasar payung yang koordinat mereka berdenyut; fitur ditemukan di tempat lain hanya dalam ubur-ubur mahkota. Sedangkan beberapa ubur-ubur lainnya memang harus sederhana pigmen-cangkir ocelli, ubur-ubur kotak yang unik yang dimiliki oleh mata lengkap dengan retina, kornea dan lensa. Mata mereka berada pada setiap dari empat sisi bel mereka dalam kelompok. Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat titik-titik tertentu cahaya, sebagai lawan hanya membedakan antara terang dan gelap. Ubur-ubur kotak juga mempertahankan jenis yang lebih kecil dari mata, karena mata yang kuat hanya salah satu dari empat subset. Oleh karena itu mereka memiliki 24 mata. Tambahan lain yang menarik adalah bahwa kotak sebenarnya memiliki ubur-ubur hal yang paling dekat dikenal otak ubur-ubur. Pengujian telah menunjukkan bahwa mereka memiliki memori terbatas, dan memiliki kemampuan terbatas untuk belajar. Tentakel beberapa spesies dapat mencapai hingga 10 ft (3 meter) panjangnya. Ubur-ubur kotak beratnya bisa mencapai 4.4 lb (2 kg)

2.4. Siklus hidup cubozoa (Ubur-ubur kotak)

Siklus hidup dari Cubozoa kelas didominasi oleh bentuk medusa, yang bagi mereka tampak kubus atau persegi berbentuk, bila dilihat dari atas. Anggota Cubozoa, Hydrozoa, Scyphozoa dan kadang-kadang dikelompokkan bersama sebagai "Medusozoa" karena fase medusa hadir di semua tiga (Fautin dan Romano 1997).

2.5. Bisa Atau Sengatan Cubozoa( ubur-ubur kotak)
Dibalik kecantikan, ternyata ubur-ubur memiliki sisi yang sungguh menakutkan. Beberapa jenis ubur-ubur memiliki senjata pamungkas berupa racun yang sangat mematikan, salah satu jenisnya adalah ubur-ubur kotak (box jellyfish).  Racun ini pada dasarnya merupakan alat pertahanan diri pengganti cahaya. 
Pada umumnya dalam berburu  ubur-ubur tergolong pasif, dia hanya berdiam diri menunggu mangsa datang menghampiri tentakelnya. Tentakelnya ini mengandung 5000 nematocysts (sel penyengat). Ketika mangsa datang tentakel itu akan segera melancarkan aksinya dan melumpuhkan mangsa dengan seketika. Lain halnya dengan ubur-ubur kotak, dia tergolong aktif dalam mencari mangsa, ubur-ubur jenis ini memiliki kecepatan hingga 4 knot (1,8 m / s)
Nematocyts si jarum kematian

Tak ada peluang selamat dari sengatan bisa kecuali cepat ditangani. Rasa sangat sakit hingga anaphylactic shock dan tenggelam sebelum mencapai pantai meskipun belum semua bisa bekerja. Orang yang disengat harus dirawat seperti korban gigitan ular dan segera dibawa ke rumah sakit setelah pertolongan pertama. Sengatan sangat beracun yang dapat menyebabkan kematian. Predator sangat beracun.
Dikenal juga sebagai penyengat laut, ubur-ubur seukuran mangkuk salad ini dapat memiliki 60 tentakel sepanjang 15 kaki, dan tiap-tiap tentakel dapat memiliki 5000 sel sengat di epidermis, dan memiliki cukup racun untuk membunuh 60 manusia. Jadi total 300 orang bisa mati oleh seekor ubur-ubur.( Siti Mariam punya Biologi.
Toksin berupa dosis mematikan LD50 (Lethal Dose), berupa bisa 40 microgram/kg. Bahkan sengatan biasa dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit dengan angka kematian 20% terjadi gagal napas, lumpuh neuromuscular, dan gagal cardiovascular. Gejalanya rasa terbakar, kulit memerah, dan bengkak kelenjar limpa. Reaksinya sulit bernafas bahkan gagal jantung.  Parahnya sengatan tergantung spesies ubur-ubur, ukuran ubur-ubur, daya penetrasi nematocyst, kedalaman ke arah kulit korban, sensitifitas korban pada bisa, dan jumlah tentakel yang menempel. Mungkin hanya 6 – 7 meter setelah sengatan dapat berakibat kematian. Anak-anak mungkin meninggal meski lebih sedikit kontak
Jangan sentuh meskipun ubur-ubur sudah di pantai dan mati, terutama tentakelnya. Toksin dari nematocyst masih berpotensi untuk waktu yang lama. Pertolongan pertama untuk meminimalkan jumlah pelepasan nematocyst ke dalam kulit dan mengurangi efek bahaya bisa. Selama tentakel masih di kulit maka akan terus melepaskan bisa. Jangan gosok / garuk daerah sengatan karena semakin digosok / digaruk maka semakin banyak nematocyst mengeluarkan bisa ke dalam kulit. Ubur-ubur kotak yang sangat besar dapat memiliki total panjang tentakel lebih dari 60 meter sehingga jika penolong tidak hati-hati maka dapat terjerat dan mengalami musibah yang sama.
-       Sengatannya disebut juga “THE SEA WASP”
yang di deskripsikan oleh ahli2 sebagai siksaan yang mengerikan.
Ratusan bahkan Ribuan sengatan akan dirasakan oleh korban2nya.
Hingga bisa menimbulkan efek SHOCK yang mengerikan dan merobek kulit2nya.
Bayangkan ditusuk dengan ribuan jarum suntik yang berukuran kecil dan tipis dalam sekali waktu, kurang lebih itulah rasanya.
Hal yang mengerikan ttg binatang ini:
Racun dan sengatnya bisa membunuhmu bukan lagi dalam hitungan menit
atau detik, tetapi murni dengan hitungan REFLEX.
Fakta tentang Ubur-ubur ini:
- Tentacle beracunnya bisa disimpan untuk waktu yang cukup lama. bahkan tentacle yang dikeringkan bisa di aktifkan bila terkena air.
-BoX Jellyfish sebenarnya bukan ubur-ubur, tetapi Cubozoans (binatang yang berbentuk kubus)
-Bisa tumbuh sampai seukuran kepala manusia dewasa dan tentacle nya bisa tumbuh sampai 3 meter panjangnya.
Kematian oleh sengatan cubozoa (ubur-ubur kotak).
Banyak sekali kejadian yang menunjukan bahwa orang yang disengat oleh ubur-ubur hidupnya tidak akan bertahan lama, dan akan berakhir di kamar mayat. Orang yang disengat akan menderita luka luar berupa luka perutan bekas hisapan tentakel dan luka dalam yang diakibatkan oleh racun yang masuk kedalam aliran darah. Racun ubur-ubur memiliki cardiotoxic, neurotoksik dan komponen dermatonecrotic yang tinggi. Ketika racun tersebut disuntikkan, maka dengan cepat diserap dalam sistem sirkulasi, yang pada akhirnya dapat merusak kerja sistem yang ada dalam tubuh misalnya sistem pernafasan, dan sistem saraf.
Korban yang baru saja disengat oleh ubur-ubur, masih dapat diberikan pertolongan pertama. Pertolongan tersebut berupa  pemberian cuka selama paling sebentar 30 detik pada bagian yang disengat oleh tentakel. Cuka memiliki acetic acid, yang dapat menonaktifkan tentakel agar mudah dilepaskan sebelum menyuntikan racun kedalam tubuh. Pada kenyataannya cuka memang tidak akan menghilangkan rasa sakit bekas sengatan, namun paling tidak upaya ini dapat meminimalisir akibat yang akan terjadi. 
    Luka sengatan nematocyts

Januari Awal 2002, turis Inggris 58 tahun, Richard Jordon, disengat saat berenang di dekat pulau Hamilton, pesisir Queensland, tekanan darah meninggi menyebabkan perdarahan otak sehingga meninggal beberapa hari kemudian.
April 2002, turis Amerika, 44 tahun, Rober King, meninggal setelah ditempel ubur-ubur Irukandji di Port Douglas, Queensland.1883–2005,ubur-ubur kotak menyebabkan sedikitnya70 kematian.
Gambar diatas adalah korban dari ubur-ubur box jelyfish ini. Jika anda terkena sengatan
2.6. Evolusi ubur-ubur kotak
        




Perilaku kawin dari ubur-ubur kotak Copula sivickisi. Jantan (atas) dan betina (bawah) terlibat dalam ritual kawin rumit yang unik diantara para cnidaria (ubur-ubur, hidra, anemon, koral dan sejenisnya). (Credit: Image courtesy of Alvaro E. Migotto)
            Evolusi perilaku kawin yang sangat aneh pada spesies ubur-ubur kotak. Ubur-ubur biasanya berkerumun, dimana jantan dan betina melepaskan sperma dan telur mereka ke air tanpa hubungan fisik. Peneliti Cheryl Lewis Ames mendokumentasikan setidaknya satu spesies ubur-ubur kotak, Copula sivickisi (sebelumnya dinamakan Carybdea sivickisi), yang melakukan semacam perkawinan dimana jantan dan betina berhubungan badan dalam satu pasangan. Sedikit yang diketahui tentang biologi reproduksi cubozoans.
 Sejarah hidup meliputi tahap bentik, polip, yang dapat bereproduksi secara aseksual dengan tunas, dan tahap pelagis, yang medusa. Telur dan sperma bergabung untuk membentuk larva bersilia (Planula), yang mengendap di bagian bawah dan menjadi polip. Tidak seperti scyphozoans, polip cubozoan tidak mengalami Strobilasi
(reproduksi aseksual dengan pembagian ke dalam segmen tubuh); bukan, polip seluruh menjadi medusa remaja. C. sivickisi menggunakan spermatophores yang dapat disimpan oleh betina, dan telah dihipotesiskan bahwa perempuan C. Rastoni mungkin mengumpulkan helai sperma yang dihasilkan oleh laki-laki. lainnya cubozoans mungkin memiliki fertilisasi internal juga, tetapi kebanyakan siaran mereka gamet.
Ubur-ubur kotak memiliki mata yang lengkap dengan kornea dan lensa.  Sistem syaraf ubur-ubur kotak ini  juga lebih berkembang daripada yang ubur-ubur lainnya.
 
Tidak seperti ubur-ubur pada umumnya yang hanya bergerak mengikuti arus air, seekor ubur-ubur kotak beracun bisa begitu gesit berenang di air. Hal ini membuatnya istimewa karena di balik kemampuannya, ia memiliki mata yang mirip mata manusia.
Ubur-ubur kotak (kelas Cubozoa) tergolong hewan laut yang sangat aktif, dapat bergerak cepat di antara rintangan dan berbelok hingga 180 derajat alias berbalik arah. Para ilmuwan memprediksi sebagian dari 24 mata yang dimiliki ubur-ubur kotak mampu menangkap gerakan objek yang ada di dekatnya sehingga dapat bergerak setangkas itu.
Dilihat dari perilakunya, menurut Anders Garm (ketua tim peneliti dari Universitas Lund, Swedia), ubur-ubur kotak berbeda dengan ubur-ubur pada umumnya. Rangkaian matanya terletak di struktur yang berbentuk mirip mangkuk yang tergantung di badannya yang berbentuk seperti kubus.
Kalau manusia hanya memiliki sepasang mata yang memiliki fungsi beragam dari mendeteksi warna, ukuran, bentuk, dan intensitas cahaya, ubur-ubur kotak memiliki empat buah mata yang masing-masing punya fungsi berbeda. Sepasang mata yang paling primitif hanya mendeteksi tingkat pencahayaan, namun sepasang mata lainnya lebih canggih karena dapat mendeteksi warna dan ukuran objek.
Untuk menguji cara kerja matanya, Garm meletakkan ubur-ubur kotak di sebuah ruangan yang berisi air mengalir dan memasukkan objek-objek berbeda untuk melihat reaksi ubur-ubur. Terlihat bahwa ubur-ubur dengan mudah menghindari objek yang berbeda ukuran dan warna namun kesulitan menghadapi objek yang transparan.
Temuan ini mengejutkan karena ubur-ubur satu-satunya hewan tingkat rendah dari filum Cnidaria yang memiliki mata sekompleks ini.



BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
        Ubur-ubur termasuk kedalam kelompok hewan berongga yang dalam bahasa ilmiahnya disebut “Coelenterata”,  yang hidup di lautan. Komposisi tubuhnya sebanyak 95% merupakan air dan tidak memiliki tulang belakang. Ubur-ubur tidak memiliki mata dan juga otak, bahkan dia juga tidak memiliki mulut. Meskipun begitu, dia memiliki gelembung udara di bagian atas tubuhnya dan segumpal daging berwarna biru, karena itu dinamakan “Jellyfish”.
Ubur-ubur kotak (kelas Cubozoa) tergolong hewan laut yang sangat aktif, dapat bergerak cepat di antara rintangan dan berbelok hingga 180 derajat alias berbalik arah. Para ilmuwan memprediksi sebagian dari 24 mata yang dimiliki ubur-ubur kotak mampu menangkap gerakan objek yang ada di dekatnya sehingga dapat bergerak setangkas itu.
Ubur-ubur Kotak (kelas Cubozoa) adalah invertebrata cnidarian mereka berbeda dengan bentuk ubur-ubur kebanyakan, mereka berbentuk kubus. Ubur-ubur Kotak dikenal karena racun yang sangat kuat yang dihasilkan oleh beberapa spesies yaitu Chironex fleckeri,Carukia barnesi  dan Malo kingi adalah salah satu makhluk yang paling berbisa di dunia. Sengatan dari spesies ini sangat menyakitkan dan sering fatal bagi manusia dan mangsa mereka. Ubur-ubur kotak memiliki mata yang lengkap dengan kornea dan lensa.  Sistem syaraf ubur-ubur kotak ini  juga lebih berkembang daripada yang ubur-ubur lainnya. Terutama mereka memiliki cicin saraf di sekitar dasar payung yang mengkoordinat gerakan berdenyut mereka.
3.2. Saran
Makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para pembaca untuk berkenan menyumbangkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini. Akhirnya kepada Allah jualah kami memohon taufik dan  hidayah. Semoga usaha kami ini mendapat manfaat yang baik, serta mendapat ridho dari Allah SWT.
Amin ya rabbal ‘alamin.