BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Cantik memang belum tentu menarik, tetapi menarik lebih dari kata cantik.
Memang kecantikan adalah sesuatu anugerah yang bisa kita nikmati, namun
berhati-hatilah dengan kecantikan karena kacantikan kadangkala menipu. Istilah
itu tepat sekali digunakan untuk Ubur-ubur. Ubur-ubur merupakan hewan yang
cantik dan menarik, tetapi kecantikan dan daya tariknya itu merupakan
senjatanya. Banyak rahasia yang tersembunyi di balik rupa ubur-ubur yang cantik
rupawan dan begitu banyak rahasia yang sangat menarik dalam hidupnya.
Coleantarata terbagi menjadi empat
kelas, yaitu:
1.
Hydrozoa: Hydra, Obelia
2.
Scyphozoa: Ubur-ubur
3.
Anthozoa: Anemon laut, koral
4.
Cubozoa
Cubozoa dirincikan dari medusanya yang berbentuk
kotak (kuboid) sehingga dikenal sebagai box
jellyfish. Cubozoa lebih maju
sehingga dipisahkan dari Scyphozoa (Ubur-ubur mangkuk). Tentakel terdapat pada
empat sudut yang keluar dari struktur mirip pendulum. Semua Cubozoa hidup
dilaut dan merupakan perenang yang hebat. Ikan adalah makanan bagi cubozoa. Box
jellyfish seperti spesies-spesies Chironex
fleckeri (marine stringer) dan Carukia
barnest (irukanjingt sangat
beracun dan sengatannya dapat berakibat fatal terhadap manusia, chironex
racunnya lebih potensial di bandingkan kobra. Namun tidak semua spesies box
jellyfish berbahaya bagi manusia.
Cubozoa hanya mempunyai 1 bangsa, 2 suku, 8 marga,
dengan kurung lebih 30 jenis . cubozoa dapat ditemukan di hamper semua perairan
tropis di seluruh dunia tetapi di Indonesia belum ada dokumentasi lengkap
tentang kasus sengatan cubozoa pada manusia, apalagi penelitian kasus mengenai
hewan ini.
1.2.
Rumusan masalah
1.
Apa itu cubozoa?
2.
Dimanakah cubozoa tinggal?
3.
Bagaimana penglihatan cubozoa (Ubur-ubur
kotak)?
4.
Bagaimana cubozoa menyerang mangsa?
5.
Bagaimana evolusi dari ubur-ubur kotak ?
1.3.
Tujuan
Berdasarkan
penuturan rumusan masalah tersebut, maka penulis mempunyai tujuan dalam tujuan
penyusunan makalah ini yang diantaranya meliputi:
1. Untuk
mengetahui kelas dari filum Coleantarata
2. Untuk
mengetahui bagaimana siklus hidupnya cubozoa
3. Untuk
mengetahui bagaimana cubozoa memangsa lawan
4. Untuk
mengetahui Evolusi dari cubozoa
5. Untuk
mengetahui Bagaimana penglihatan cubozoa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Coelentarata
Coelentarata
sering disebut hewan berrongga . pemberian hewan berongga sebetulnya tidak
tepat Karena Coelentarata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya (acoelomata), yang dimiliki hanyalah
sebuah rongga sentral yang disebut colenteron (rongg gastrovaskuler, rongga
tempat terjadinya pencernaan dan peredaran sari-sari makanan ).
Secara taksonomi,
Coelenterata mempunyai empat kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, Cubozoa,
dan Anthozoa. Kelas Hydrozoa hidup sebagai Polyp soliter atau hidup berkoloni dengan ukuran kecil yang tidak menyolok. Sedangkan Hydrozoa
yang daur hidupnya
polyp, medusa, atau keduanya umumnya memiliki velum. Kelas Scyphozoa dalam daur hidupnya berbentuk polyp kecil, dan medusa berdiameter 2-40 cm atau
lebih.
Kelas Cubozoa hidup dengan Medusa
yang
berbentuk persegi dengan 4 sisi datar
dan memiliki velum.
Sedangkan kelas Anthozoa selalu
hidup dalam bentuk polyp, soliter,
atau koloni.
Coelentera hidup secara
heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil lainnya yang berada
di air. Coelenterata melumpuhkan mangsanya dengan menggunakan tentakelnya yang
memiliki sel knidosit. Setelah mangsanya lumpuh, tentakel menggulung dan
membawa mangsa ke mulut.
Gambar Coelenterata Polyp dan
Coelenterata Medusa
2.2. Kelas Cubozoa
Cubozoa dirincikan dari medusanya yang berbentuk
kotak (kuboid) sehingga dikenal sebagai box
jellyfish. Cubozoa lebih maju
sehingga dipisahkan dari Scyphozoa (Ubur-ubur mangkuk). Tentakel terdapat pada
empat sudut yang keluar dari struktur mirip pendulum. Semua Cubozoa hidup
dilaut dan merupakan perenang yang hebat. Ikan adalah makanan bagi cubozoa. Box
jellyfish seperti spesies-spesies Chironex
fleckeri (marine stringer) dan Carukia
barnest (irukanjingt sangat
beracun dan sengatannya dapat berakibat fatal terhadap manusia, chironex
racunnya lebih potensial di bandingkan kobra. Namun tidak semua spesies box
jellyfish berbahaya bagi manusia.
Cubozoa hanya mempunyai 1 bangsa, 2 suku, 8 marga,
dengan kurung lebih 30 jenis . cubozoa dapat ditemukan di hamper semua perairan
tropis di seluruh dunia tetapi di Indonesia belum ada dokumentasi lengkap
tentang kasus sengatan cubozoa pada manusia, apalagi penelitian kasus mengenai
hewan ini.
Ubur-ubur kotak (kelas Cubozoa) adalah invertebrata cnidaria
dibedakan oleh medusa berbentuk kubus.
Ubur-ubur kotak terkenal karena racun yang sangat kuat dihasilkan oleh beberapa
spesies: Chironex
fleckeri, Carukia barnesi
dan Malo kingi
adalah salah satu makhluk yang paling berbisa di dunia. Sengatan dari ini dan
beberapa spesies lain di kelas sangat menyakitkan dan kadang-kadang fatal bagi
manusia.
Klasifikasi Ilmiah :
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Cnidaria
Kelas :Cubozoa (Cubozoa) ubur-ubur kotak
Ordo :Chirodropida
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Cnidaria
Kelas :Cubozoa (Cubozoa) ubur-ubur kotak
Ordo :Chirodropida
"Ubur-ubur kotak" atau "tawon laut"
juga merupakan nama
umum untuk Chironex fleckeri yang terkenal
berbahaya. Istilah ambigu tapi umum digunakan "tawon laut" dan "penyengat
laut" kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada spesies yang lebih
berbisa dari ubur-ubur kotak.
Ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora).
Ubur-ubur dengan nama Inggris
merupakan ubur-ubur terkecil yang berukuran sekitar 0,7-1 cm. Meski kecil, di
habitatnya di laut lepas, ubur-ubur kotak menjadi salah satu ubur-ubur yang
sangat mematikan dengan bisa sengatnya.
Ubur-ubur Kotak (kelas Cubozoa) adalah invertebrata cnidarian
mereka berbeda dengan bentuk ubur-ubur kebanyakan, mereka berbentuk
kubus. Ubur-ubur Kotak dikenal karena racun yang
sangat kuat yang dihasilkan oleh beberapa spesies
yaitu Chironex fleckeri,Carukia barnesi dan Malo kingi adalah
salah satu makhluk yang paling berbisa di dunia
2.3.
Anatomi cubozoa
Ubur-ubur Kotak yang paling tampak
berbeda dari ubur-ubur Scyphozoan dalam bahwa mereka
berbentuk payung, bukan berkubah atau berbentuk mahkota. Bagian bawah payung
termasuk flap, atau velarium, berkonsentrasi dan meningkatkan aliran air
dikeluarkan dari payung. Akibatnya, ubur-ubur kotak bisa bergerak lebih cepat
dari ubur-ubur lainnya. Bahkan, kecepatan hingga enam meter per menit telah
dicatat. Sistem saraf ubur-ubur kotak
juga lebih berkembang dibandingkan dengan ubur-ubur lainnya. Khususnya, mereka
memiliki cincin saraf di sekitar dasar payung yang koordinat mereka berdenyut;
fitur ditemukan di tempat lain hanya dalam ubur-ubur mahkota. Sedangkan
beberapa ubur-ubur lainnya memang harus sederhana pigmen-cangkir ocelli,
ubur-ubur kotak yang unik yang dimiliki oleh mata
lengkap dengan retina,
kornea
dan lensa.
Mata mereka berada pada setiap dari empat sisi bel mereka dalam kelompok. Hal
ini memungkinkan mereka untuk melihat titik-titik tertentu cahaya,
sebagai lawan hanya membedakan antara terang dan gelap. Ubur-ubur kotak juga
mempertahankan jenis yang lebih kecil dari mata, karena mata yang kuat hanya
salah satu dari empat subset. Oleh karena itu mereka memiliki 24 mata. Tambahan
lain yang menarik adalah bahwa kotak sebenarnya memiliki ubur-ubur hal yang
paling dekat dikenal otak
ubur-ubur. Pengujian telah menunjukkan bahwa mereka memiliki memori terbatas,
dan memiliki kemampuan terbatas untuk belajar. Tentakel beberapa spesies dapat
mencapai hingga 10 ft (3 meter)
panjangnya. Ubur-ubur kotak beratnya bisa mencapai 4.4 lb (2 kg)
2.4.
Siklus hidup cubozoa (Ubur-ubur kotak)
Siklus hidup dari Cubozoa kelas didominasi oleh bentuk medusa, yang bagi mereka tampak kubus atau persegi berbentuk, bila dilihat dari atas. Anggota Cubozoa, Hydrozoa, Scyphozoa dan kadang-kadang dikelompokkan bersama sebagai "Medusozoa" karena fase medusa hadir di semua tiga (Fautin dan Romano 1997).
2.5.
Bisa Atau Sengatan Cubozoa( ubur-ubur kotak)
Dibalik kecantikan, ternyata ubur-ubur
memiliki sisi yang sungguh menakutkan. Beberapa jenis ubur-ubur memiliki
senjata pamungkas berupa racun yang sangat mematikan, salah satu jenisnya
adalah ubur-ubur kotak (box jellyfish). Racun ini pada dasarnya merupakan
alat pertahanan diri pengganti cahaya.
Pada umumnya dalam berburu ubur-ubur tergolong
pasif, dia hanya berdiam diri menunggu mangsa datang menghampiri tentakelnya.
Tentakelnya ini mengandung 5000 nematocysts (sel penyengat). Ketika
mangsa datang tentakel itu akan segera melancarkan aksinya dan melumpuhkan
mangsa dengan seketika. Lain halnya dengan ubur-ubur kotak, dia tergolong aktif
dalam mencari mangsa, ubur-ubur jenis ini memiliki kecepatan hingga 4 knot (1,8
m / s)
Nematocyts si
jarum kematian
Tak ada peluang selamat dari sengatan bisa kecuali cepat
ditangani. Rasa sangat sakit hingga anaphylactic shock dan tenggelam sebelum
mencapai pantai meskipun belum semua bisa bekerja. Orang yang disengat harus
dirawat seperti korban gigitan ular dan segera dibawa ke rumah sakit setelah
pertolongan pertama. Sengatan sangat beracun yang dapat menyebabkan kematian.
Predator sangat beracun.
Dikenal
juga sebagai penyengat laut, ubur-ubur seukuran mangkuk salad ini dapat
memiliki 60 tentakel sepanjang 15 kaki, dan tiap-tiap tentakel dapat memiliki
5000 sel sengat di epidermis, dan memiliki cukup racun untuk membunuh 60
manusia. Jadi total 300 orang bisa mati oleh seekor ubur-ubur.( Siti Mariam punya Biologi.)
Toksin berupa dosis mematikan LD50 (Lethal Dose), berupa bisa
40 microgram/kg. Bahkan sengatan biasa dapat menyebabkan kematian dalam
beberapa menit dengan angka kematian 20% terjadi gagal napas, lumpuh
neuromuscular, dan gagal cardiovascular. Gejalanya rasa terbakar, kulit
memerah, dan bengkak kelenjar limpa. Reaksinya sulit bernafas bahkan gagal
jantung. Parahnya sengatan tergantung spesies ubur-ubur, ukuran
ubur-ubur, daya penetrasi nematocyst, kedalaman ke arah kulit korban,
sensitifitas korban pada bisa, dan jumlah tentakel yang menempel. Mungkin hanya
6 – 7 meter setelah sengatan dapat berakibat kematian. Anak-anak mungkin
meninggal meski lebih sedikit kontak
Jangan sentuh meskipun ubur-ubur sudah di pantai dan mati,
terutama tentakelnya. Toksin dari nematocyst masih berpotensi untuk waktu yang
lama. Pertolongan pertama untuk meminimalkan jumlah pelepasan nematocyst ke
dalam kulit dan mengurangi efek bahaya bisa. Selama tentakel masih di kulit
maka akan terus melepaskan bisa. Jangan gosok / garuk daerah sengatan karena
semakin digosok / digaruk maka semakin banyak nematocyst mengeluarkan bisa ke
dalam kulit. Ubur-ubur kotak yang sangat besar dapat memiliki total panjang
tentakel lebih dari 60 meter sehingga jika penolong tidak hati-hati maka dapat
terjerat dan mengalami musibah yang sama.
- Sengatannya
disebut juga “THE SEA WASP”
yang
di deskripsikan oleh ahli2 sebagai siksaan yang mengerikan.
Ratusan bahkan Ribuan sengatan akan dirasakan oleh korban2nya.
Hingga bisa menimbulkan efek SHOCK yang mengerikan dan merobek kulit2nya.
Bayangkan ditusuk dengan ribuan jarum suntik yang berukuran kecil dan tipis dalam sekali waktu, kurang lebih itulah rasanya.
Ratusan bahkan Ribuan sengatan akan dirasakan oleh korban2nya.
Hingga bisa menimbulkan efek SHOCK yang mengerikan dan merobek kulit2nya.
Bayangkan ditusuk dengan ribuan jarum suntik yang berukuran kecil dan tipis dalam sekali waktu, kurang lebih itulah rasanya.
Hal
yang mengerikan ttg binatang ini:
Racun
dan sengatnya bisa membunuhmu bukan lagi dalam hitungan menit
atau
detik, tetapi murni dengan hitungan REFLEX.
Fakta
tentang Ubur-ubur ini:
-
Tentacle beracunnya bisa disimpan untuk waktu yang cukup lama. bahkan tentacle
yang dikeringkan bisa di aktifkan bila terkena air.
-BoX
Jellyfish sebenarnya bukan ubur-ubur, tetapi Cubozoans (binatang yang berbentuk
kubus)
-Bisa
tumbuh sampai seukuran kepala manusia dewasa dan tentacle nya bisa tumbuh
sampai 3 meter panjangnya.
Kematian
oleh sengatan cubozoa (ubur-ubur kotak).
Banyak sekali kejadian yang menunjukan
bahwa orang yang disengat oleh ubur-ubur hidupnya tidak akan bertahan lama, dan
akan berakhir di kamar mayat. Orang yang disengat akan menderita luka luar
berupa luka perutan bekas hisapan tentakel dan luka dalam yang diakibatkan oleh
racun yang masuk kedalam aliran darah. Racun ubur-ubur memiliki cardiotoxic,
neurotoksik dan komponen dermatonecrotic yang tinggi. Ketika racun
tersebut disuntikkan, maka dengan cepat diserap dalam sistem sirkulasi, yang
pada akhirnya dapat merusak kerja sistem yang ada dalam tubuh misalnya sistem
pernafasan, dan sistem saraf.
Korban yang baru saja disengat oleh
ubur-ubur, masih dapat diberikan pertolongan pertama. Pertolongan tersebut
berupa pemberian cuka selama paling sebentar 30 detik pada bagian yang
disengat oleh tentakel. Cuka memiliki acetic acid, yang dapat menonaktifkan
tentakel agar mudah dilepaskan sebelum menyuntikan racun kedalam tubuh. Pada
kenyataannya cuka memang tidak akan menghilangkan rasa sakit bekas sengatan,
namun paling tidak upaya ini dapat meminimalisir akibat yang akan
terjadi.
Luka sengatan nematocyts
Januari Awal 2002, turis Inggris 58 tahun, Richard Jordon,
disengat saat berenang di dekat pulau Hamilton, pesisir Queensland, tekanan
darah meninggi menyebabkan perdarahan otak sehingga meninggal beberapa hari
kemudian.
April 2002, turis Amerika, 44 tahun, Rober King, meninggal setelah ditempel ubur-ubur Irukandji di Port Douglas, Queensland.1883–2005,ubur-ubur kotak menyebabkan sedikitnya70 kematian.
April 2002, turis Amerika, 44 tahun, Rober King, meninggal setelah ditempel ubur-ubur Irukandji di Port Douglas, Queensland.1883–2005,ubur-ubur kotak menyebabkan sedikitnya70 kematian.
Gambar diatas adalah
korban dari ubur-ubur box jelyfish ini. Jika anda terkena sengatan
2.6. Evolusi ubur-ubur kotak
Perilaku kawin dari ubur-ubur kotak Copula sivickisi. Jantan
(atas) dan betina (bawah) terlibat dalam ritual kawin rumit yang unik diantara
para cnidaria (ubur-ubur, hidra, anemon, koral
dan sejenisnya). (Credit: Image courtesy of Alvaro E. Migotto)
Evolusi
perilaku kawin yang sangat aneh pada spesies ubur-ubur kotak. Ubur-ubur
biasanya berkerumun, dimana jantan dan betina melepaskan sperma dan telur mereka
ke air tanpa hubungan fisik. Peneliti Cheryl Lewis Ames mendokumentasikan
setidaknya satu spesies ubur-ubur kotak, Copula sivickisi (sebelumnya dinamakan
Carybdea sivickisi), yang melakukan semacam perkawinan dimana jantan dan betina
berhubungan badan dalam satu pasangan. Sedikit
yang diketahui tentang biologi reproduksi cubozoans.
Sejarah hidup meliputi tahap
bentik, polip, yang
dapat bereproduksi secara aseksual
dengan tunas, dan tahap pelagis, yang medusa.
Telur dan sperma bergabung
untuk membentuk larva bersilia (Planula), yang
mengendap di bagian bawah dan menjadi polip. Tidak
seperti scyphozoans, polip
cubozoan tidak mengalami Strobilasi
(reproduksi aseksual dengan pembagian ke dalam segmen tubuh); bukan, polip seluruh menjadi medusa remaja. C. sivickisi menggunakan spermatophores yang dapat disimpan oleh betina, dan telah dihipotesiskan bahwa perempuan C. Rastoni mungkin mengumpulkan helai sperma yang dihasilkan oleh laki-laki. lainnya cubozoans mungkin memiliki fertilisasi internal juga, tetapi kebanyakan siaran mereka gamet.
(reproduksi aseksual dengan pembagian ke dalam segmen tubuh); bukan, polip seluruh menjadi medusa remaja. C. sivickisi menggunakan spermatophores yang dapat disimpan oleh betina, dan telah dihipotesiskan bahwa perempuan C. Rastoni mungkin mengumpulkan helai sperma yang dihasilkan oleh laki-laki. lainnya cubozoans mungkin memiliki fertilisasi internal juga, tetapi kebanyakan siaran mereka gamet.
Ubur-ubur kotak memiliki mata yang lengkap
dengan kornea dan lensa. Sistem syaraf ubur-ubur kotak ini
juga lebih berkembang daripada yang ubur-ubur lainnya.
Tidak seperti ubur-ubur pada umumnya yang hanya bergerak
mengikuti arus air, seekor ubur-ubur kotak beracun bisa begitu gesit berenang
di air. Hal ini membuatnya istimewa karena di balik kemampuannya, ia memiliki
mata yang mirip mata manusia.
Ubur-ubur kotak (kelas Cubozoa) tergolong hewan laut
yang sangat aktif, dapat bergerak cepat di antara rintangan dan berbelok hingga
180 derajat alias berbalik arah. Para ilmuwan memprediksi sebagian dari 24 mata
yang dimiliki ubur-ubur kotak mampu menangkap gerakan objek yang ada di
dekatnya sehingga dapat bergerak setangkas itu.
Dilihat dari perilakunya, menurut Anders Garm (ketua tim
peneliti dari Universitas Lund, Swedia), ubur-ubur kotak berbeda dengan
ubur-ubur pada umumnya. Rangkaian matanya terletak di struktur yang berbentuk
mirip mangkuk yang tergantung di badannya yang berbentuk seperti kubus.
Kalau manusia hanya memiliki sepasang mata yang memiliki
fungsi beragam dari mendeteksi warna, ukuran, bentuk, dan intensitas cahaya,
ubur-ubur kotak memiliki empat buah mata yang masing-masing punya fungsi
berbeda. Sepasang mata yang paling primitif hanya mendeteksi tingkat
pencahayaan, namun sepasang mata lainnya lebih canggih karena dapat mendeteksi
warna dan ukuran objek.
Untuk menguji cara kerja matanya, Garm meletakkan ubur-ubur
kotak di sebuah ruangan yang berisi air mengalir dan memasukkan objek-objek
berbeda untuk melihat reaksi ubur-ubur. Terlihat bahwa ubur-ubur dengan mudah
menghindari objek yang berbeda ukuran dan warna namun kesulitan menghadapi
objek yang transparan.
Temuan ini mengejutkan karena ubur-ubur satu-satunya hewan tingkat rendah dari filum Cnidaria yang memiliki mata sekompleks ini.
Temuan ini mengejutkan karena ubur-ubur satu-satunya hewan tingkat rendah dari filum Cnidaria yang memiliki mata sekompleks ini.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Ubur-ubur termasuk kedalam kelompok hewan berongga yang
dalam bahasa ilmiahnya disebut “Coelenterata”, yang hidup di lautan.
Komposisi tubuhnya sebanyak 95% merupakan air dan tidak memiliki tulang
belakang. Ubur-ubur tidak memiliki mata dan juga otak, bahkan dia juga tidak
memiliki mulut. Meskipun begitu, dia memiliki gelembung udara
di bagian atas tubuhnya dan segumpal daging berwarna biru, karena itu dinamakan
“Jellyfish”.
Ubur-ubur kotak (kelas Cubozoa) tergolong hewan laut
yang sangat aktif, dapat bergerak cepat di antara rintangan dan berbelok hingga
180 derajat alias berbalik arah. Para ilmuwan memprediksi sebagian dari 24 mata
yang dimiliki ubur-ubur kotak mampu menangkap gerakan objek yang ada di
dekatnya sehingga dapat bergerak setangkas itu.
Ubur-ubur Kotak (kelas Cubozoa) adalah invertebrata cnidarian mereka berbeda dengan bentuk ubur-ubur
kebanyakan, mereka berbentuk kubus. Ubur-ubur
Kotak dikenal karena racun yang sangat kuat yang
dihasilkan oleh beberapa spesies yaitu Chironex fleckeri,Carukia barnesi
dan Malo kingi adalah salah satu makhluk
yang paling berbisa di dunia. Sengatan dari spesies
ini sangat menyakitkan dan sering fatal
bagi manusia dan mangsa mereka. Ubur-ubur kotak memiliki mata
yang lengkap dengan kornea dan lensa. Sistem syaraf ubur-ubur kotak ini
juga lebih berkembang daripada yang ubur-ubur lainnya.
Terutama mereka memiliki cicin saraf di sekitar dasar payung yang mengkoordinat
gerakan berdenyut mereka.
3.2.
Saran
Makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan,
karena itu kepada para pembaca untuk berkenan menyumbangkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini. Akhirnya kepada
Allah jualah kami memohon taufik dan
hidayah. Semoga usaha kami ini mendapat manfaat yang baik, serta
mendapat ridho dari Allah SWT.
Amin ya rabbal ‘alamin.