Kamis, 01 Januari 2015

SISTEM REPRODUKSI



SISTEM REPRODUKSI                                           
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
1.      Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
2.      Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
3.      Duktus Duktuli terdiri dari : Epididimis, Duktus Deferens, Uretra.
4.      Bangunan Penyokong atau Penyambung :  Funikulus Spermatikus, Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
1.       Hormon pada Laki-laki : a ). FSH :Menstimulir spematogenesis. b) . LH : Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron. c). Testosteron : Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
2.       Spermatogenesis : Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
1.       Genetalia Eksterna (vulva)  yang terdiri dari : Tundun (Mons veneris), Labia Mayora, Labia Minora, Klitoris Vestibulum (serambi), Himen (selaput dara), Perineum (kerampang).
2.       Genetalia Interna yang terdiri dari : Vagina , Uterus, Tuba Fallopii, Ovarium.
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
1.       Hormon Reproduksi pada wanita :
1). Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2)Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3). Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
4). Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
Siklus Menstruasi : Siklus mnstruasi terbagi menjad 4:
1.Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan adanya pendarahanselama 4hari.
2.Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya endometrium secara bertahap selama 4hr
3.Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar tumbuhnya lebih cepat.
4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.
Hormon-Hormon Reproduksi
EstrogenGonadotropin, Releasing Hormone, FSH (folikel stimulating hormone), dan LH (luteinizing Hormone), LH
(Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone), HCG (Human Chorionic Gonadotrophin),  LTH
(Lactotrophic Hormone) / Prolactin.
Penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan menstruasi, kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina dan juga endometriosis.
Adapun gangguan dan penyakit reproduksi yang bisa menyerang pria antara lain kriptorkidisme, prostatitis, hipogonadisme, epididimitis, dan juga orkitis.


SISTEM REPRODUKSI                                           
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
1.      Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
2.      Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
3.      Duktus Duktuli terdiri dari : Epididimis, Duktus Deferens, Uretra.
4.      Bangunan Penyokong atau Penyambung :  Funikulus Spermatikus, Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
1.       Hormon pada Laki-laki : a ). FSH :Menstimulir spematogenesis. b) . LH : Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron. c). Testosteron : Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
2.       Spermatogenesis : Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
1.       Genetalia Eksterna (vulva)  yang terdiri dari : Tundun (Mons veneris), Labia Mayora, Labia Minora, Klitoris Vestibulum (serambi), Himen (selaput dara), Perineum (kerampang).
2.       Genetalia Interna yang terdiri dari : Vagina , Uterus, Tuba Fallopii, Ovarium.
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
1.       Hormon Reproduksi pada wanita :
1). Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2)Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3). Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
4). Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
Siklus Menstruasi : Siklus mnstruasi terbagi menjad 4:
1.Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan adanya pendarahanselama 4hari.
2.Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya endometrium secara bertahap selama 4hr
3.Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar tumbuhnya lebih cepat.
4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.
Hormon-Hormon Reproduksi
EstrogenGonadotropin, Releasing Hormone, FSH (folikel stimulating hormone), dan LH (luteinizing Hormone), LH
(Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone), HCG (Human Chorionic Gonadotrophin),  LTH
(Lactotrophic Hormone) / Prolactin.
Penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan menstruasi, kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina dan juga endometriosis.
Adapun gangguan dan penyakit reproduksi yang bisa menyerang pria antara lain kriptorkidisme, prostatitis, hipogonadisme, epididimitis, dan juga orkitis.