SISTEM REPRODUKSI
Sistem reproduksi adalah sistem yang
berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat
kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu
faal(fisiologi). Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia
tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab
terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi
tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak
mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan
generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat
dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
Anatomi Sistem
Reproduksi Pria
1.
Struktur
luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar)
dan testis (buah zakar).
2.
Struktur
dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula
seminalis.
3.
Duktus
Duktuli terdiri dari : Epididimis, Duktus Deferens, Uretra.
4.
Bangunan
Penyokong atau Penyambung : Funikulus
Spermatikus, Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe,
dan serabut-serabut saraf.
Fisiologi
Sistem Reproduksi Pria
1.
Hormon
pada Laki-laki : a ). FSH :Menstimulir spematogenesis. b) . LH : Menstimulir
Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron. c). Testosteron :
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks
sekundernya.
2.
Spermatogenesis
: Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa.
Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer.
Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder
berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan
spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa
terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Anatomi Sistem
Reproduksi Wanita
1.
Genetalia Eksterna (vulva) yang terdiri dari : Tundun (Mons veneris),
Labia Mayora, Labia Minora, Klitoris Vestibulum (serambi), Himen (selaput
dara), Perineum (kerampang).
2.
Genetalia Interna yang terdiri dari : Vagina ,
Uterus, Tuba Fallopii, Ovarium.
Fisiologi
Sistem Reproduksi Wanita
1.
Hormon
Reproduksi pada wanita :
1). Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2)Hormon Estrogen yang berfungsi
merangsang sekresi hormone LH.
3). Hormon LH yang berfungsi merangsang
terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
4). Hormon progesteron yang berfungsi
untuk menghambat sekresi FSH dan LH
Siklus
Menstruasi : Siklus
mnstruasi terbagi menjad 4:
1.Stadium
menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan adanya
pendarahanselama 4hari.
2.Staduim
prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya endometrium
secara bertahap selama 4hr
3.Stadium
intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar tumbuhnya
lebih cepat.
4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.
4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.
Hormon-Hormon
Reproduksi
EstrogenGonadotropin,
Releasing Hormone, FSH (folikel stimulating hormone), dan LH (luteinizing
Hormone), LH
(Luteinizing
Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone), HCG (Human Chorionic Gonadotrophin), LTH
(Lactotrophic
Hormone) / Prolactin.
Penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi
wanita bisa berupa gangguan menstruasi, kanker di wilayah genital, infeksi
pada vagina dan juga endometriosis.
Adapun gangguan
dan penyakit reproduksi yang bisa menyerang pria antara lain
kriptorkidisme, prostatitis, hipogonadisme, epididimitis, dan juga orkitis.