Jumat, 27 Januari 2017

Magnet



1. Sifat-sifat magnet antara lain:
a. dapat menarik besi
b. menimbulkan gaya satu sama lain (tolak-menolak dan tarik
menarik).
2. Penggolongan benda berdasarkan sifat magnetik:
a. paramagnetik,
b. diamagnetik,
c. ferromagnetik.
3. Cara membuat magnet:
a. menggosokkan magnet tetap,
b. aliran arus listrik,
c. induksi.
4. Cara menghilangkan sifat kemagnetan:
a. dipukul,
b. dipanaskan.
5. Deklinasi: penyimpangan dari arah utara selatan yang sebenarnya.
6. Inklinasi: sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar.
7. Medan magnet: suatu daerah di sekitar magnet dimana masih ada pengaruh gaya magnet.
8. Keuntungan magnet listrik:
a. sifat kemagnetannya sangat kuat,
b. kekuatan magnet dapat diubah dengan mengubah arus,
c. kemagnetan dapat dihilangkan dengan memutuskan arus listrik.
9. Peralatan yang menggunakan prinsip elektromagnetik: bel listrik, telepon, relai, kunci pintu listrik.
10.Penggunaan gaya Lorentz pada: motor listrik, amperemeter, galvanometer dan voltmeter.

Hapus

Cinta selalu tak masuk akal, ketika rasa takut kehilangan yang bgitu dalam. cinta juga selalu jadi alasan untuk kita dapat menerima yang buruk. Beberapa orang menafsirkan cinta itu berbeda, yang ku tahu cinta itu manis,cinta itu miliku untukku dan selamanya miliku.

Cinta hadir disaat yang tidaak tepat datang pada siapapun  yang ia kehendaki.
Dan cintaku berlabuh padamu, namuun kamu memiliki cinta yang kau tunggu.
dan tak mungkin cintaku bersamamu.

lupakan semuanya  biarkan berlalu semestinya dan berhenti seharusnya.


Kamis, 01 Januari 2015

SISTEM REPRODUKSI



SISTEM REPRODUKSI                                           
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
1.      Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
2.      Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
3.      Duktus Duktuli terdiri dari : Epididimis, Duktus Deferens, Uretra.
4.      Bangunan Penyokong atau Penyambung :  Funikulus Spermatikus, Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
1.       Hormon pada Laki-laki : a ). FSH :Menstimulir spematogenesis. b) . LH : Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron. c). Testosteron : Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
2.       Spermatogenesis : Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
1.       Genetalia Eksterna (vulva)  yang terdiri dari : Tundun (Mons veneris), Labia Mayora, Labia Minora, Klitoris Vestibulum (serambi), Himen (selaput dara), Perineum (kerampang).
2.       Genetalia Interna yang terdiri dari : Vagina , Uterus, Tuba Fallopii, Ovarium.
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
1.       Hormon Reproduksi pada wanita :
1). Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2)Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3). Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
4). Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
Siklus Menstruasi : Siklus mnstruasi terbagi menjad 4:
1.Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan adanya pendarahanselama 4hari.
2.Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya endometrium secara bertahap selama 4hr
3.Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar tumbuhnya lebih cepat.
4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.
Hormon-Hormon Reproduksi
EstrogenGonadotropin, Releasing Hormone, FSH (folikel stimulating hormone), dan LH (luteinizing Hormone), LH
(Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone), HCG (Human Chorionic Gonadotrophin),  LTH
(Lactotrophic Hormone) / Prolactin.
Penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan menstruasi, kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina dan juga endometriosis.
Adapun gangguan dan penyakit reproduksi yang bisa menyerang pria antara lain kriptorkidisme, prostatitis, hipogonadisme, epididimitis, dan juga orkitis.


SISTEM REPRODUKSI                                           
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
1.      Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
2.      Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
3.      Duktus Duktuli terdiri dari : Epididimis, Duktus Deferens, Uretra.
4.      Bangunan Penyokong atau Penyambung :  Funikulus Spermatikus, Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
1.       Hormon pada Laki-laki : a ). FSH :Menstimulir spematogenesis. b) . LH : Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron. c). Testosteron : Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
2.       Spermatogenesis : Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
1.       Genetalia Eksterna (vulva)  yang terdiri dari : Tundun (Mons veneris), Labia Mayora, Labia Minora, Klitoris Vestibulum (serambi), Himen (selaput dara), Perineum (kerampang).
2.       Genetalia Interna yang terdiri dari : Vagina , Uterus, Tuba Fallopii, Ovarium.
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
1.       Hormon Reproduksi pada wanita :
1). Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2)Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3). Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
4). Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
Siklus Menstruasi : Siklus mnstruasi terbagi menjad 4:
1.Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan adanya pendarahanselama 4hari.
2.Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya endometrium secara bertahap selama 4hr
3.Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar tumbuhnya lebih cepat.
4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.
Hormon-Hormon Reproduksi
EstrogenGonadotropin, Releasing Hormone, FSH (folikel stimulating hormone), dan LH (luteinizing Hormone), LH
(Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone), HCG (Human Chorionic Gonadotrophin),  LTH
(Lactotrophic Hormone) / Prolactin.
Penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan menstruasi, kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina dan juga endometriosis.
Adapun gangguan dan penyakit reproduksi yang bisa menyerang pria antara lain kriptorkidisme, prostatitis, hipogonadisme, epididimitis, dan juga orkitis.

Rabu, 31 Desember 2014

Urinaria



Susunan Sistem Perkemihan atau Sistem Urinaria

GINJAL

Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen. Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan. Pada orang dewasa berat ginjal ± 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron. Tiap – tiap nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas pembuluh – pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler terdapat kapsul Bowman, serta tubulus – tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung Henle yang terdapat pada medula. Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pelvis renalis). Fungsi Ginjal:
1.       zat – zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen, misalnya amonia.
2.       Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin) dan berbahaya (misalnya obat – obatan, bakteri dan zat warna).
3.       Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.
4.       Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa.
URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing – masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya ± 25 – 30 cm dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari : Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa), Lapisan tengah otot polos, Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan – gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria). Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.

VESIKULA URINARIA ( Kantung Kemih )

Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis medius. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
1.     Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostate.
2.     Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3.     Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
4.     Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

URETRA

Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Uretra pada laki – laki terdiri dari :1. Uretra Prostaria2. Uretra membranosa 3. Uretra kavernosa
Urine (Air Kemih) Komposisi air kemih: Air kemih terdiri dari kira – kira 95 % air, Zat – zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin, Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat, Pigmen (bilirubin, urobilin), Toksin, Hormon.
Tahap – tahap Pembentukan Urine
Proses filtrasi, Proses reabsorpsi, Augmentasi (Pengumpulan), Mikturis